Widgetized Footer

Jun 18, 2013

Zikir, Pikir, dan Ukir

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan dan sejuta beban, mari rehat sejenak. Beningkan hati. Mari berpikiran positif. Jangan biarkan tubuh Anda ikut bergemuruh panasnya otak. Biarkan air wudu mendinginkan kepala hingga hati Anda tersentuh basahnya zikir. Semuanya biarkanlah waktu yang membuka tabir. Layaknya gemuruh gelombang samudera, biarkan aliran darah mengalir lancar. Rasakan denyutnya seperti gelombang samudera membuang sampah ke pantai. Pejamkan mata. Rasakan denyutnya hingga bulu kuduk merinding menyambut sang khalik merasuk ke dalam jiwa-jiwa. Mari berjalan laksana air mengalir di sela-sela bebatuan. Ada jalan di sana. Ada alur sungai yang menuntun kita. Biarkan dan ikuti air meliuk-liuk di sela bebatuan hidup. Memang ada ganjalan di sana. Tapi nikmatilah layaknya pemain kung fu melenturkan tubuh. Jalan terang terbentang di depan mata. Nikmatilah laksana engkau di tepi kolam. Berkaca pada kebeningan kolam. Melawan diri kenali was-was. Semua semakin keruh kala otak terpuruk di jurang frustrasi. Sering menangis sejatinya membuka diri. Ketenangan kolam tempat kita bercermin diri. Kawan, teman dan saudara adalah kolam yang memantulkan sikap dan tingkah kita sehari-hari. Mari rehat sejenak. Tenangkan hati dan berpikir positif. Rileks Mari perlahan menarik napas dan hembuskan beban berulang-ulang. Setiap beban ada jalan untuk berpulang. Buka indera kita satu per satu. Bila terhimpit beban jangan khawatir terjepit apalagi terkejut. Biarkan indera kita terbuka. Pikiran rileks menjaga keseimbangan. Hadapi dengan tegas laksana air bah turun dari bukit. Di sinilah idealisme bertemu realitas. Rileks kawan.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Hobi

  • Membaca
  • Menulis

Usai Deadline

Powered by Blogger.

Sinung Pangupo Jiwo

Blitar, Jawa Timur, Indonesia

Tulisan Lama

Search This Blog