Widgetized Footer

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jun 28, 2013

Salat Jumat Yuk

Ketika khatib naik mimbar tidak boleh ada kata-kata protes. Perbincangan yang riuh rendah sontak senyap meski dari luar teras terdengar cekikikan bocah-bocah. Pandanganku beralih dari teras masjid ke atas mimbar. Sang khatib mulai berkhotbah.  Semua yang dikatakan Khatib, saat berkhotbah harus diterima, entah enak di hati atau tidak enak ketika dicerna. Namun di situlah proses instropeksi.
 Mungkin kata-katanya terlalu pedas dan menusuk, tetapi apa yang disampaikan seorang khatib hari ini terasa sejuk. Bukan karena AC yang dingin atau kipas angin yang berputar kencang, tapi karena yang disampaikan khatib ini merupakan adab hidup. Tidak ada kata-kata jihad membantai orang-orang yang sesat. Yang diungkapkan sebuah adab menjalani hidup dengan rendah hati.
Ya sebuah adab yang bisa dipegang mulai dari zaman dahulu, sekarang, bahkan satu abad yang akan datang. Juga bisa dipegang bagi yang masih anak-anak, remaja, dewasa, hingga para manula. Seperti apa? Mari membayangkan diri kita sebagai anak muda. Dalam pergaulan sehari-hari, anak muda akan sering bertemu dengan orang dewasa, orang berusia lanjut, dan anak-anak.
Adab apa yang harus dilakukan ketika bertemu dengan anak-anak? ”Jangan pernah meremehkan anak kecil,” kata khatib berusia sekitar lima puluh tahun itu. Anak muda harus menyadari bahwa dosanya lebih banyak dibandingkan anak kecil. Jika dilihat dari umurnya, dosa yang diperbuat anak kecil jelas lebih sedikit. “Jadi inilah pola berpikir positif. Menghargai anak kecil dengan posisinya sebagai anak kecil,” tandas khatib itu.
Bagaimana ketika bertemu dengan sesama anak muda? Tentu juga ada adabnya. “Yang lebih penting adalah menghormati ilmunya. Jangan dipandang sebaya atau umurnya sama,”tandas khatib bersuara serak itu. Dengan memandang positif itu, maka jiwa anak-anak muda akan teduh. Dia bisa menghargai sebaya dan menghormatinya sebagai teman, sahabat, dan tempat berbagi ilmu.
Tidak hanya menusuk-nusuk kalbu anak muda. Khatib yang mengenakan baju gamis putih itu juga meninju mental orang-orang dewasa.”Pun orang dewasa, jangan sekali-kali merasa besar karena memiliki jabatan tinggi atau sudah jadi bos. Pangkat hanyalah baju yang suatu saat dilepas kembali,” tuturnya.  Bagaimana menghadapi orang yang lebih tua? Tentu ada adabnya. Berpikirlah bahwa orang yang tua memiliki amal ibadah yang lebih banyak dibandingkan yang muda. ”Dengan demikian, kita mampu memetik ilmunya, ” imbuhnya.
Adab yang terakhir ini patut direnungkan bagi para teroris. Adab apa itu? Adab terhadap orang-orang yang berada di jalur sesat. Adab terhadap orang-orang yang berbeda jalan dengan umat islam. Adab ini mengajarkan berpikir positif bagi orang yang selama ini dipandang kafir dan jahil. “Jangan pernah berpikir mereka akan selalu tersesat. Berpikirlah positif,” katanya. Seperti apa? Pernahkan engkau berpikir kapan kematianmu tiba. Kita pasti tidak pernah tahu kapan ajal menjemput.  Panca indera kita tidak akan tahu kapan malaikat maut akan datang mencabut nyawa. Teknologi paling canggih pun tidak bisa mengendus kapan kematian itu datang maupun pergi. Jadi, belum tentu orang-orang yang dikatakan sesat itu mati dalam kesesatan. Bisa jadi orang-orang yang selama ini di jalan Allah akan menimpa kebalikannya. Mati dalam keadaan tersesat. Sedangkan orang yang sesat itu justru mati di jalan Allah.
Tiada daya upaya, kecuali hanya dengan kekuatan Allah. Karenanya, perbanyaklah mengingat Allah, dan beramallah untuk kehidupan setelah mati. Semoga kita selalu mendapat ridha Allah SWT. (JT bening di barisan saf paling belakang)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Hobi

  • Membaca
  • Menulis

Usai Deadline

Powered by Blogger.

Sinung Pangupo Jiwo

Blitar, Jawa Timur, Indonesia

Tulisan Lama

Search This Blog